Portal Puskesmas Kota Depok

UPTD Puskesmas Limo
Puskesmas
  • Puskesmas Limo
  • THT
2020-03-09 12:03:58

Headphone dan Gangguan Pendengaran: Apakah membahayakan?


 

Headphone, earphone, dan headset merupakan aksesori alat dengar sederhana yang sering kita gunakan saat ingin mendengar musik atau menelpon. Penggunaan aksesori tersebut membantu kita lebih fokus mendengar suatu jenis suara yang kita inginkan. Namun, apakah Anda mengetahui dampak kesehatan yang ditimbulkan dari pemakaian aksesori tersebut?

 

Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, saat ini orang dengan usia 12-35 tahun di dunia memiliki risiko kehilangan kemampuan pendengaran akibat besarnya intensitas suara musik yang mereka dengar. Kebisingan atau suara yang didengar pada periode lama pada intentitas tertentu dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran (hearing loss) memiliki tingkatan (rendah hingga tinggi) yang ditentukan berdasarkan besar desibel (dB) atau intensitas suara. Seseorang dengan pendengaran normal mampu mendengar suara kurang dari 20 dB atau mampu mendengar pembicaraan bahkan di tempat yang bising. Seseorang yang tidak mampu mendengar suara dengan intensitas 95 dB atau lebih, dipastikan bahwa orang tersebut mengalami tuli.

 

Oleh sebab itu, kita perlu menjaga pendengaran kita dengan memastikan beberapa hal berikut seperti yang dilansir oleh National Health Service:

 
  1. Hindari suara yang keras
  2. Mendengar musik dengan batasan yang tepat
  3. Lindungi telinga saat mendengar suara yang keras
  4. Lakukan pencegahan saat di tempat kerja
  5. Teratur memeriksa kesehatan pendengaran
   

Lantas, bagaimana pemakaian Headphone yang aman?

 

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian headphone adalah volume dan lama waktu penggunaannya. Penggunaan headphone tidak membahayakan selama kita menjaga pemakaiannya sesuai dengan aturan yang aman. Bagaimanakah aturan yang aman dalam mendengarkan musik? Berikut tipsnya yang dilansir oleh Connectinghearing.com:

  1. Mengurangi volume. Volume yang direkomendasikan adalah maksimal 70 persen dari volume maksimum.
  2. Mengatur batasan volume di perangkat elektronik
  3. Menentukan seberapa lama waktu untuk mendengar musik
  4. Menggunakan aturan 60/60 yaitu, mendengar musik selama 60 menit pada 60 persen volume maksimumnya kemudian istirahat.
  5. Memilih aksesori yang aman. Earphone adalah aksesori dengan bantalan kecil yang disematkan  dekat lubang telinga, sedangkan headphone berukuran lebih besar yang menutup seluruh telinga. Earphone lebih berisiko menyebabkan gangguan pendengaran karena diletakkan dekat dengan gendang telinga dan secara umum suara yang dihasilkan lebih besar. Terlebih, earphone tidak menutup telinga secara keseluruhan sehingga suara dari luar akan lebih mudah terdengar dan menyebabkan kita menambah volume earphone. Namun, untuk beberapa orang seperti pengendara sepeda, earphone membuatnya tetap dapat mendengar suara dari luar.
  6. Menggunakan noise-cancelling headphone, merupakan headphone yang secara penuh dapat menghilangkan suara dari luar. Saat berada di keramaian, kita akan cenderung memperbesar volume yang tentunya memperbesar risiko gangguan pendengaran.
  7. Tidak mendengar musik pada volume 100 persen.
 

Pemakaian aksesori alat dengar sangat perlu kita perhatikan terutama seseorang yang sering mendengar musik. Hal yang paling penting adalah menjaga besar volume, lama waktu pemakaian, serta jenis aksesori yang kita gunakan. Pilihkan aksesori dengan kualitas suara yang bagus agar dapat membantu kita mendengar suara lebih jelas sehingga volume yang digunakan tidak besar.

 

Penulis: Mirza Oktariani, S.K.L

 

Sumber:

WHO. 2020. Basic Ear dan Hearing Care Resource. [https://www.who.int/news-room/initiatives/world-hearing-day-2020/information-materials]

https://www.nhs.uk/live-well/healthy-body/top-10-tips-to-help-protect-your-hearing/

https://health.clevelandclinic.org/how-to-rock-out-with-ear-buds-or-headphones-without-damaging-your-hearing/

https://www.connecthearing.com.au/blog/7-tips-for-listening-to-music-safely/

   

Download File